Jumat, 19 Desember 2008

klik disini ya de' ada sesuatu yang spesial buat kamu

Happy Birthday

Bagai air yang mengalir
Yang mengharapkan sehelai daun agar selalu mengikutinya
Namun apa daya
Daun yang diharapkan tuk mengikutinya
Tak selamanya mau mengikuti arusnya
Entah karena daun yang tak mau mengikutinya
Atau ada sesuatu yang menyebabkan daun itu tak mau mengikutinya
Kau telah mengerti hitam dan putih
Banyak sekali kejadian yang lalu
Yang bisa menjadikan pelajaran untuk melangkah ke depan
Mungkin hidup di dunia tak seperti yang kita harapkan
Banyak hal yang mungkin mengyakitkan
Namun semua itu telah menjadi keputusan yang di atas
Kita hanya bisa berusaha tuk membuat semua yang kita inginkan menjadi sempurna
Namun semua keputusan tergantung yang di atas
Yang lalu biar berlalu jangan tangisi
Jangan kau berharap tuk mengulangnya
perbaikilah kejadian yang telah berlalu
Agar menjadi lebih sempurna dan bisa memuaskan hati


Met Ultah de' Moga panjang umur Moga tambah piter Moga tambah manis Moga tambah disayang ortu N selalu dalam lindungan Allah
Amien...




To my beauty princess


Angin bertiup dahan bergoyang
Membawa kabut bercampur mega
Arah kesana ketepi telaga
Ke kaki barisan muram terbayang
Embun malam berjatuh siang
Membasahi bumi haus dahaga
Sejuk nan sangat tiada berhingga
Seperti bernafas berhati riang
Danau beraup kabut ku pandang
Berombak riak sana dan sini
Serta menderu lagu dan dendang
mengucapkan selamat Ulang tahun
Semoga kamu dapat belajar dari apa yang telah terjadi

Keyakinan dalam hati kecil

Dikedalaman laut hatiku
membiru.....Alirkan keceriaan menari-nari
dan langkahku tapak tangis bulan ssabit sendiri
Menikam sunyi alunan desah sang bayu
Mengembarakan diri ikut bermain-main
Dicakrawala khayalku
Detak nafas malam kurasakan begitu dalam
Mendekap keheningan dan membawaku
Menyelami mimpi-mimpi tanpa bintang
Namun bunga mimpiku masih ramah
Mengelusku lembut, membuatku.....
Hingga nyaman ku di singgasananya
Tak kusia-siakan kebaikan hati
Aku akan terus melangkah
Dengan segenggam nafas yang tersisa
harapan mun gkin menunggu nanti

Waktu mencatat

Waktu mencatat
Pada pertemuan kita
Tawa kita
Lara kita
Waktu mencatat
Tiap langkah kita
Desah kita
Rayu kita
Waktu mencatat
Catatan kecil langkah kita
Gemuruh kecil jiwa kita
Waktu mencatat
Amat teliti
Jeli sekali
Waktu mencatat
Isi hati kita
Sejujur-jujurnya
Sepolos-polosnya

khayalku

Dalam sunyi aku berkhayal
Tuk meraih mawar kasihmu
Biar ku dapat tersenyum
Dalam kepiluan ini
Bulan....
Terang sinarmu
Bangkitkan jiwa
Yang lama terpendam
Dalam kubur-kubur kedurjanan
Mungkinkah sang mentari
Esok kan bersinar
Atau janjikan keindahan
Yang sebenarnya adalah
Fatamorgana

keraguanku

Dulu aku bisa menjerit kegirangan
Meloncat, melonjak, memekik
Aku telah melihat laut
Aku telah melihat buih
Mengabarkan kejadian ini hari-hari
Kini aku tak bisa menjerit
Kengerian melonjak dalam batin
Angan-angan lari menampar kening
Merayap diatas buih
Ingin menggapai suatu rahasia
Mencari jawab suatu tanya
Akankah ia akan menerimaku
Dengan keadaanku yang seperti ini
Yang tak mempunyai apa-apa
Untuk kupersembahkan untuknya